Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, Memohon surga dan berlindung dari neraka adalah jalan para Nabi Allah dan Rasul-Nya, juga jalan seluruh para wali Allah yang terdepan (as saabiqun al muqorrobin) dan ash habul yamiin (golongan terdepan).
Dalam kitab Sunan disebutkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada sebagian sahabatnya, “Bagaimana kamu berdo’a (dalam shalatmu)?” Laki-laki tersebut menjawab, “Aku membaca tasyahud dan mengucapkan, “ALLAHUMMA INNI AS-ALUKAL JANNATA WA A’UUDZUBIKA MINANNAAR (Ya Allah, aku memohon kepada Engkau surga dan berlindung kepada Engkau dari api neraka). (Ma’af) kami tidak dapat memahami dengan baik gumam Anda gumam Mu’adz (ketika berdo’a).”[1]
Sumber: Al Istiqomah, 2/110
***
Perkataan Ibnu Taimiyah rahimahullah di atas adalah sebagai sanggahan kepada orang-orang sufi yang menyatakan tanda ikhlas adalah tidak boleh meminta surga dan berlindung dari neraka. Silakan baca tulisan yang lainnya di sini.
Written before Shalat Jum’at, 13 Dzulqo’dah 1431 H, 22/10/2010 in KSU, Riyadh, KSA
By: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel asli: https://rumaysho.com/1328-bolehkah-memohon-surga-dan-berlindung-dari-neraka.html